Rabu, 10 Juli 2019

Kritik Puisi "Kutitipkan Anak-Anakku Padamu" Karya M. Shoim Anwar

       Puisi karya M. Shoim ini berisi tentang ungkapan kekecewaan dan keprihatinan orang tua. Pada halaman pertama puisi ini penyair mengungkapkan tentang orang tua yang menitipkan anaknya ke sekolah, menyerahkan anaknya untuk dididik oleh guru agar anaknya bisa mengikuti jejak yang diambil oleh guru mereka. Jejak-jejak yang kelak akan menuntun mereka menjadi manusia yang berguna.
       
       Pada halaman kedua puisi ini penyair mengungkapkan tentang orang tua yang menitipkan anaknya dari matahari terbit hingga terbenam agar anaknya bisa menjadi generasi yang mempunyai bakti pada negara, agar anak-anaknya tahu mana yang benar dan mana yang salah serta tahu bahwa kesungguhan dan keringatlah yang paling berharga daripada angka-angka.

       Pada halaman ketiga puisi ini penyair mengungkapkan kekecewaan orang tua kepada guru dan anaknya yang bergadang mencari kunci jawaban ujian. Bertahun-tahun anaknya dititipkan dan ketika ada kecurangan yang dilakukan secara bersamaan mereka seolah menutup mata hanya demi gengsi dan hasil akhir yang sesuai dengan keinginan.

       Pada halaman keempat puisi ini penyair mengungkapkan tentang keinginan orang tua kepada anaknya yang dititipkan agar anaknya mempunyai karakter yang berpendidikan, mempunyai teladan yang baik dalam segala tindakan yang dilakukan.

       Pada halaman kelima puisi ini penyair mengungkapkan tentang keinginannya kepada guru untuk mendidik anak-anaknya, menuntun mereka ke jalan yang seharusnya dan menjadi penerus bangsa yang memang dibutuhkan oleh bangsa ini.

Ulasan Cerita Pendek "Perempuan Berpijar Ungu"

  • Judul Cerpen                           : Perempuan Berpijar Ungu
  • Penulis                                    : M. Shoim Anwar
  • Tempat, Tanggal Penulisan     : Bumi Tandes, 28 Juni 1997
  • Jumlah Halaman                      : 7 Halaman
  • Penerbit                                   : DELIMA

Berikut ini ulasan cerita pendek berjudul Perempuan Berpijar Ungu Karya M. Shoim Anwar:


Orientasi
       Perempuan Berpijar Ungu merupakan salah satu cerita pendek dari buku kumpulan cerita pendek karya M. Shoim Anwar yang berjudul Tikus Parlemen. Cerita pendek ini bercerita tentang anak dari hasil rekayasa genetika.

Tafsiran
       Cerita pendek ini bercerita tentang seorang anak bernama Lolu yang tidak seperti manusia lainnya. Kulitnya bercahaya, matanya membara, dan tulang-tulangnya sangat kokoh. Loly merupakan hasil rekayasa genetika yang dilakukan oleh Profesor Bros yang ingin mempunyai anak yang hebat. Profesor Bros menyuntikkan berbagai DNA hewan ke dalam sel telur sebelum dimasukkan ke rahim seorang perempuan. Namun ketika melahirkan perempuan tersebut tidak pernah bertemu dengan anaknya. Hingga suatu hari ada anak bernama Loly yang tidak seperti manusia lainnya menemuinya dan membawa kartu nama dirinya. Perempuan tersebut menanyai Loly, apa Loly mengetahui orang tuanya siapa. Ternyata Loly tidak mengetahui orang tuanya. Perempuan tersebut akhirnya menyerahkan surat dari Profesor Bros kepada Loly agar Loly mengetahui semua yang terjadi pada dirinya. Setelah Loly membaca surat dari Profesor Bross, perempuan itu menyuruh Loly kembali kepada Profesor Bross dan membawakan Loly sebuah Pisau.

Evaluasi
       Pada cerita pendek ini M. Shoim menceritakan tentang cerita yang cukup unik mengenai rekayasa genetika. Bahasa yang digunakan dalam novel ini mudah dipahami sehingga tidak menyulitkan bagi pembaca pemula. Selain itu, akhir cerita pendek ini masih menggantung karna belum menceritakan bagaimana nasib Loly dan Profesor Bross setelah Loly bertemu perempuan tersebut (Ibu Loly).

Rangkuman
       Setelah membaca kembali ulasan di atas dapat saya simpulkan bahwa cerita pendek berjudul Perempuan Berpijar Ungu ini sangat dianjurkan untuk dibaca oleh semua kalangan. Selain itu dalam cerita pendek ini juga banyak pesan moral yang bisa dipetik dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Ulasan Cerita Pendek "Daerah Garong"

  • Judul Cerpen                           : Daerah Garong
  • Penulis                                    : M. Shoim Anwar
  • Tempat, Tanggal Penulisan     : Surabaya, 1997
  • Jumlah Halaman                      : 8 Halaman
  • Penerbit                                   : DELIMA

Berikut ini ulasan cerita pendek berjudul Daerah Garong Karya M. Shoim Anwar:


Orientasi
       Daerah Garong merupakan salah satu cerita pendek dari buku kumpulan cerita pendek karya M. Shoim Anwar yang berjudul Tikus Parlemen. Cerita pendek ini bercerita tentang kesialan seorang perantau yang ingin pulang ke kampung halamannya.

Tafsiran
       Cerita pendek ini bercerita tentang seorang perantau yang akan pulang ke kampung halamannya namun di tengah perjalanan menuju stasiun tua yang sepi ia ditodong oleh seseorang. Penodong tersebut berhasil mengambil sebagian uang dan arloji perantau tersebut. Sesampainya di stasiun ia memilih untuk rebahan tetapi tidak bisa hingga seorang datang yang ternyata satu tujuan dan masih satu kecamatan dengan kampung halamannya. Merasa satu daerah perantau pun mulai mengobrol akrab dengan lelaki tersebut hingga menceritakan penodongan yang terjadi padanya dan uang yang masih tersimpan di kantung dalam celananya. Sesaat kemudian lelaki tersebut pamit juntuk kencing ke belakang stasiun. Setelah beberapa saat lelaki itu kembali namun dengan mengalungkan celurit ke leher perantau dan merampas semua uangnya. Perantau tersebut hanya tercenung sepanjang malam membayangkan kekecewaan istri dan anaknya. Dengan lunglai perantau tersebut berjalan ke arah barat dan menemukan sebuah langgar kecil. Di depan langgar kecil itu duduk lelaki tua. Dia meminta izin untuk sembahyang di langgar tersebut dan diiyakan. Ketika mengambil wudhu perantau tersebut melepas semua pakaiannya namun ketika selesai ia tidak menemukan kembali pakaiannya. Dia berpikir bahwa malam itu adalah malam laknat baginya.

Evaluasi
       Pada cerita pendek ini M. Shoim menceritakan tentang cerita yang jarang atau bahkan sering terjadi dilingkungan kita. Bahasa yang digunakan dalam novel ini mudah dipahami sehingga tidak menyulitkan pembaca pemula. Selain itu, akhir cerita pendek ini masih menggantung karna belum menceritakan bagaimana nasib perantau tersebut.

Rangkuman
       Setelah membaca kembali ulasan di atas dapat saya simpulkan bahwa cerita pendek berjudul Daerah Garong ini sangat dianjurkan untuk dibaca oleh semua kalangan. Selain itu dalam cerita pendek ini juga banyak pesan moral yang bisa dipetik dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari yaitu jangan mudah percaya dengan orang baru dan selalu meningkatkan kewaspadaan kita dimanapn kita berada.

Ulasan Cerita Pendek "Gembritt Foury"

  • Judul Cerpen                           : Gembritt Foury
  • Penulis                                    : M. Shoim Anwar
  • Tempat, Tanggal Penulisan     : Surabaya, 2003
  • Jumlah Halaman                      : 13 Halaman
  • Penerbit                                   : DELIMA

Berikut ini ulasan cerita pendek berjudul Gembritt Foury Karya M. Shoim Anwar:


Orientasi
       Gembritt Foury merupakan salah satu cerita pendek dari buku kumpulan cerita pendek berjudul Tikus Parlemen karya M. Shoim Anwar. Cerita pendek ini menceritakan tentang bagaimana sistem politik yang terjadi di negara Havana.

Tafsiran
       Cerita pendek ini menceritakan tentang menceritakan tentang penderitaan orang berkulit hitam yang menjadi teror oleh sekelompok orang. Salah satu korbannya adalah ibu Gembritt yang ditemukan di belakang rumah dalam keadaan luka parah dan hampir tewas. Karena korban kulit hitam terus berjatuhan secara misterius, akhirnya orang tua Gembritt memutuskan untuk pindah ke Havana.
       Di Havana pun ternyata tidak jauh berbeda. Banyak kekacauan yang terjadi. Penyerangan yang dilakukan oleh orang mabuk serta situasi politik yang menghangat dikarenakan ketidakpuasan  rakyat terhadap sistem politik dan kepemimpinan Fulgencio Batista maupun Gerardo Machado. Sehinnga banyak kegaduhan yang terjadi seperti aksi tembak-menembak oleh sekumpulan kelompok, teror bom, serta kematian Gembritt.


Evaluasi
      Bahasa yang digunakan dalam novel ini mudah dipahami sehingga tidak menyulitkan pembaca pemula. Namun jalan cerita pendek ini cukup membingungkan bagi pembaca pemula. Selain itu, akhir cerita pendek ini masih menggantung sehingga membuat pembaca tidak puas dengan akhir dari cerita pendek ini

Rangkuman
       Setelah membaca kembali ulasan di atas dapat saya simpulkan bahwa cerita pendek berjudul Gembritt Foury ini sangat dianjurkan untuk dibaca oleh semua kalangan. Selain itu dalam cerita pendek ini juga banyak pesan moral yang bisa dipetik. Pesan moral tersebut berupa kita tidak boleh bersifat rasis dengan membeda-bedakan warna kulit seseorang.